INVESTIGATOR-NEWS.ID INDRAMAYU // Seluruh pekerja Proyek Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di Desa Rambatan Wetan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat, terkesan menganggap sepele keselamatan saat bekerja.
Pasalnya, meski bisa dikatakan pekerjaan berat namun seluruh pekerja proyek tersebut terlihat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).Hal itu tentu resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dianggap sepele dan dikesampingkan.
Padahal soal K3 itu sangat penting karena demi keselamatan pekerja,namun sungguh sangat di sayangkan persoalan tersebut seolah - olah tak berarti dan di abaikan begitu saja. Informasi tersebut diperoleh langsug tim media saat dilokasi, pada Minggu (06/04/2025).
Meski begitu,terkait persoalan tersebut belum bisa dipastikan secara pasti karena faktor apa. Entah memang seluruh pekerja proyek yang membandel atau justru malah pihak Pemerintah Desa Rambatan Wetan sengaja tidak menyediakan APD.
Proyek SPAL Wakid-H.Ucup Blok B RT 13 RW 04 tersebut bersumber Dana Desa (DD) tahap 1 Desa Rambatan Wetan tahun anggaran 2025 senilai Rp.65.504.600 untuk kebutuhan volume P=60 m, L=30cm dan T=80 cm yang dikerjakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa setempat.
Sementara itu, Kuwu Desa Rambatan Wetan Hj.Tumiah kepada tim media menerangkan terkait penyerapan Dana Desa (DD) tahap I tahun 2025 tersebut berikut peruntukannya untuk apa saja.
"Pencairan waktu kamis sore sebelum lebaran Idul Fitri 1446 H.baru 60 % " Kata Kuwu Tumiah
Lanjut kata Kuwu Tumiah,anggaran yang dicairkan baru 60 % itu di peruntukan,buat Posyandu,Paud,TPT, " Terang Kuwu Desa Rambatan Wetan 05/04/2025
Namun anehnya, Kuwu Desa Rambatan Wetan, Hj.Tumiah seolah tak menggubris dengan adanya kelalaian para pekerja yang di duga kuat tak menggunakan APD.
( Ali & Tim)
Red investigator-news..id
Terimakasih sudah membaca website kami