Investigator-news.id Bogor Kab // Dalam rangka memperkuat eksistensi organisasi Garda Pembela Rudy Susmanto (Gapersus), pengurus dan anggota Gapersus mengadakan refreshing bersama ke Jembatan Cinta, sebuah rawayan terpanjang di Kabupaten Bogor, tepatnya di Desa/Kecamatan Rancabungur.
Giat yang dikoordinasi oleh H Saman selaku Koordinator Gapersus Cibinong tersebut dimulai pukul 7.30 pagi, dimulai dengan berdoa bersama di halaman Markas Komando Gapersus, Gang Nurul Abror, Rt 02/09 No 45 Jalan Tegar Beriman, Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, Ahad (13/4).
Disela acara sebelum berangkat memimpin rombongan, H Saman mengatakan kegiatan kali ini sebagai bentuk ukuwah silaturahmi dari pengurus dan anggota Gapersus guna memperkuat eksistensi organisasi Gapersus.
"Semoga kegiatan seperti ini dapat diikuti oleh DPC lain dengan mengundang DPP Gapersus agar terjadi hubungan berkesinambungan antara DPP dengan DPC Gapersus, dan dapat berkontribusi dalam membangun kabupaten Bogor," ungkapnya.
H Saman juga mengingatkan dalam waktu dekat Panitia Family Gathering akan mengadakan rapat persiapan di Kecamatan Parung guna pematangan persiapan yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2025 mendatang.
"Selanjutnya, kepada rekan pengurus dan anggota baik dari DPP, DPC Cibinong dan DPC kecamatan lain yang bergabung hari ini, kali ini kita akan refreshing dan bersenang-senang. Semoga perjalanan kali ini kita mendapat lindungan dari Alloh SWT dan dapat kembali dengan selamat ke rumah masing-masing," pungkasnya.
Diketahui, Jembatan Rawayan Taruma Negara di Rancabungur yang dibangun tahun 2021 tersebut belakangan dijuluki sebagai Jembatan Cinta mungkin karena jembatan dengan cat warna warni tersebut memiliki ketinggian yang mendebarkan dan terus bergoyang dengan bentangan 126 meter sebagai menjadi jembatan terpanjang di Bogor.
Jembatan gantung atau rawayan yang dibangun oleh Pemkab Bogor bekerja sama dengan TNI AD tersebut, kini menjadi tempat wisata gratis yang kerap diserbu pengunjung di hari libur.
Di sekitar jembatan yang melintasi Sungai Cisadane ini pun banyak terdapat warung-warung untuk memanjakan wisatawan termasuk pula tempat-tempat khusus yang bisa digunakan pengunjung untuk berfoto.
Di sana juga terpampang papan informasi ketentuan atau larangan yang harus diperhatikan yakni maksimal 10 orang, anak-anak harus diawasi, tak boleh dilintasi kendaraan, dilarang bermain dan melompat serta dilarang melintas saat cuaca buruk.
Wisatawan yang ingin mencoba jembatan gantung ini pun tidak dikenakan biaya tiket alias gratis. Jembatan ini juga digunakan warga sekitar untuk aktivitas sehari-hari seperti bekerja dan bersekolah.